Iklan

Social Icons

Powered by Blogger.

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH BANYAKNYA MOTOR



Advertisements



PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH BANYAKNYA MOTOR TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KOTA
Tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah analisis desain dan sistem



Proposal Penelitian


Disusun oleh:

Fajar Nugraha Wahyu             11140910000013                                      



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2015


1.      LATAR BELAKANG
Hidup memang pilihan antara yang cepat dan lambat. Apalagi dijaman sekarang yang hidup serba instan dan cepat. Semakin padatnya jumlah penduduk dan sedikitnya lahan untuk pembangunan jalan membuat keadaan ibukota ataupun kota pendukung ibukota pun sering terkena macet. Masyarakat saat ini memilih motor untuk menunjang kegiatannya pergi ke kantor ataupun ke sekolah. Memang harga motor terbilang terjangkau dan bisa dicicil tanpa uang muka sekalipun membuat motor sekarang bak kacang goreng. Kemacetan adalah ancaman serius. Kota-kota utama di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar, makin terjebak kemacetan. Tanpa disadari oleh manusia dalam kapasitas sebagai diri, bersama, di wilayah personal, lokal, regional, nasional, internasional dan universal, Bahwa terjadinya berbagai kemacetan yang diakibatkan oleh adanya kemacetan lalu lintas jalan raya di ibu kota suatu  negara sangat besar pengaruhnya terhadap kemacetan laju pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan berbagai sisi dan dimensi kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, dan lain-lain).
Sebagaimana kemacetan di wilayah JABODETABEK yang sudah sangat parah, sehingga arus lalu lintas jalan raya di kota ini pun seakan lumpuh dan tak berdaya. Sehingga perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu paling lama 10 menit bisa menjadi 2 atau 3 jam.
Tentu hal itu sangatlah tidak efektif, tidak efesien,  dan yang pasti sangat merugikan  warga masyarakat, bangsa dan negara karena produktifitas jelas pasti mengalami penurunan oleh karena lelah, capek, jenuh terjebak dalam kemacetan jalan raya.
Penulis melihat kemacetan terjadi karena banyaknya volume kendaraan terutama motor. Bertambahnya volume ini tidak dibarengi oleh bertambah luasnya jalan. Motor juga sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat ibukota maupun kota-kota lain. Semisal pola hidup selalu memakai motor ketika belanja ke pasar. Perilaku seperti ini yang membuat volume kendaraan di jalan selalu bertambah. Sepeda motor memiliki karakteristik sendiri karena kelincahannya dan harga yang terjangkau. Sehingga menjadi andalan dalam bertransportasi untuk situasi dan jarak tertentu. Ada konsekuensi dari kemudahan dalam menggunakan sepeda motor yang menyebabkan jumlah sepeda motor tumbuh dengan cepat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik jumlah sepeda motor tahun 2013 berjumlah 84 732 652 unit, bandingkan dengan jumlah kendaraan lainnya seperti mobil penumpang (11 484 514) unit, bus (2 286 309) unit, dan truk (5 615 494) unit.
Jumlah sepeda motor kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia tahun 2013 (249.941.326) orang adalah 1: 3,8, artinya setiap satu sepeda motor digunakan hampir oleh 4 orang. Sementara kalau dibandingkan dengan pertumbuhan panjang dan ruas jalan terlihat fenomena yang tidak seimbang. Hal ini terlihat dari gejala menumpuknya kendaraan bermotor terutama sepeda motor yang memenuhi jalanan sehingga menimbulkan kemacetan, rawan kejahatan, kecelakaan hingga besarnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Kecelakaan yang terjadi pada penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak  5.309 kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dan memakan korban  sebanyak 31.234jiwa. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa penggunaan sepeda motor sebagai sarana transportasi cenderung memberi dampak negatif baik karena pertumbuhannya yang meningkat drastis, sampai pada jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Oleh karena itu pertumbuhan dan penggunaan sepeda motor harus dikendalikan baik secara teknis maupun regulasinya.



2.      PENELITIAN SEBELUMNYA
Sepeda Motor: Antara Manfaat dan Risiko
9 Januari 2011
Sepeda motor adalah sebuah kendaraan yang dapat dengan lincah meliuk-liuk di jalan raya. Oleh karena itu, sepeda motor mendapat julukan kendaraan antimacet, terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Sepenuh apapun jalanan oleh kendaraan bermotor, sepeda motor selalu bisa mendapatkan celah untuk melewati kendaraan lain dan terbebas dari kemacetan.
Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Bisa jadi hal itu karena sepeda motor merupakan kendaraan kelas menengah, tidak terlalu tradisional seperti sepeda dan tidak terlalu mahal seperti mobil. Sepeda motor termasuk kendaraan yang harganya cukup terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Apalagi dengan maraknya penawaran kredit sepeda motor oleh dealer sepeda motor yang semakin memudahkan peminat sepeda motor untuk memiliki kendaraan roda dua ini. Tak heran jumlah pengendara sepeda motor semakin meningkat dari tahun ke tahun. Populasi sepeda motor di Jakarta dilaporkan naik 300 persen dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data Polda Metro Jaya sampai tanggal 5 Mei 2010, saat ini jumlah sepeda sepeda motor di Jakarta tercatat 8 juta unit, nyaris hampir sama dengan total jumlah penduduk Jakarta.
Fakta semakin meningkatnya penggunaan sepeda motor menunjukkan bahwa sepeda motor masih menjadi alat transportasi nomor satu di Indonesia. Sepeda motor digunakan mulai dari masyarakat kalangan kelas bawah sampai kalangan kelas atas. Apalagi dengan munculnya sepeda motor matik yang semakin memperluas cakupan pengguna sepeda motor oleh kalangan remaja perempuan dan ibu-ibu. Sepeda motor masih mentahbiskan diri sebagai kendaraan ‘rakyat’ versi masyarakat Indonesia di era modern.
Kelebihan sepeda motor tersebut bukan berarti tak mengandung bahaya. Pengendara sepeda motor rawan terserempet kendaraan yang lebih besar seperti mobil atau bus. Tak sedikit kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena ketidakhati-hatian pengendara sepeda motor.
Apabila terjadi kecelakaan, dampak kecelakaan yang paling parah pun biasanya dialami oleh pengendara sepeda motor. Desain sepeda motor yang terbuka menimbulkan risiko benturan pada seluruh anggota tubuh pengendara sepeda motor yang bisa menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Dampak kecelakaan yang terjadi akan lebih besar bila pengendara tidak menggunakan helm pelindung sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain risiko kecelakaan, pengendara sepeda motor pun memiliki risiko mengalami gangguan kesehatan paling besar dibandingkan dengan pengendara kendaraan bermotor lainnya. Bahaya debu, bising, panas, dan psikologis dialami oleh pengendara sepeda motor terutama mereka yang tidak menggunakan alat pelindung spesifik. Gangguan kesehatan yang terjadi bisa berupa gangguan saluran pernafasan, infeksi, heat strain, dan stress. Faktor ergonomi turut memperberat risiko gangguan kesehatan yang didapatkan oleh pengendara sepeda motor. Bagi pengendara yang memakai sepeda motor untuk perjalanan antarkota dan antarpropinsi akan terkena risiko gangguan kesehatan dan kecelakaan yang lebih besar lagi. Hal tersebut berhubungan dengan lamanya perjalanan dan medan jalanan yang lebih berbahaya. Salah satunya, banyak kecelakaan sepeda motor terjadi karena si pengendara mengantuk saat mengendarai sepeda motor di malam hari.
Masalah Kemacetan
Semakin meningkatnya jumlah sepeda motor sering dituding sebagai salah satu penyebab kemacetan di kota-kota besar. Proporsi kendaraan jalan di kota-kota besar lima puluh sampai delapan puluh persennya diisi oleh sepeda motor. Namun, tidak hanya sepeda motor, setiap kendaraan memiliki kontribusi masing-masing pada terjadinya kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas. Faktor lain yang turut berperan pada kemacetan yaitu masih minimnya minat masyarakat untuk memanfaatkan alat transportasi umum.
Isu lain yang masih menjadi polemik adalah belum adanya pembagian lajur jalan khusus untuk pengendara sepeda motor. Menurut penelitian mahasiswa teknik sipil dan lingkungan Institut Teknologi Bandung tahun 2009, penerapan alternatif penanganan ruas jalan berupa lajur khusus dan lajur lambat untuk pengendara sepeda motor mampu meningkatkan kecepatan jalan (running speed) rata-rata mobil penumpang. Hasil penelitian Zukhruf dkk. memperlihatkan kecepatan mobil penumpang naik dari 28,88 Km/jam menjadi 48,88 Km/jam ketika sepeda motor dipisahkan dari lajur utama. Dengan demikian, pembuatan lajur khusus sepeda motor dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengurangi masalah kemacetan.
Berbagai dinamika penggunaan sepeda motor memang menuai banyak masalah namun juga tak sedikit memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Perbaikan pada aspek kesehatan, keselamatan, regulasi, sarana dan prasarana transportasi, diharapkan dapat membuat sepeda motor menjadi alat transportasi masyarakat yang lebih aman dan nyaman di masa yang akan datang. Semoga! https://myhealing.wordpress.com/2011/01/09/sepeda-motor-antara-bahaya-dan-manfaat/

3. APA PENGARUH BANYAKNYA JUMLAH MOTOR
Berdasarkan pengamatan peneliti dan kesimpulan sederhana yang dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang timbul akibat penggunaan sepeda motor yang melebihi batas tanpa diimbangi dengan pertumbuhan prasarana transportasi seperti jalan, rambu lalu lintas, petugas yang memadai maka permasalahan yang ada karena keberadaan sepeda motor adalah terjadi :
  • Kemacetan
Fenomena yang bisa diamati di jalanan bahwa kemacetan lalu lintas sebagian besar disebabkan oleh pengendara sepeda motor yang tidak tertib saat berlalu lintas. Ketidaktertiban ini dapat saja disebabkan karena kurangnya kesadaran pengendara sepeda motor, terbatasnya rambu-rambu jalan, sempitnya jalan, kurangnya petugas di jalanan, bahkan yang paling signifikan adalah jumlah  sepeda motor di jalanan. Jumlah sepeda motor yang begitu banyak bisa dengan tanpa disajikan data statistikpun masyarakat bisa dengan  mudah menebak bahwa jumlah  sepeda motor lebih besar dibanding jenis kendaraan. Apa lagi jika ibu – ibu yang masih amatir sudah berani mengendarai sepeda motor di jalan raya sudah pasti meembuat macet karena kagok dan pelan – pelan serta tanpa perhitungan. Kemacetan ini bercabang lagi pengaruhnya dimana   Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah, Meningkatkan stress pengguna jalan. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulanspemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya

Kita ambil salah satu contoh dijalan pancoran yang sebelum menjamurnya motor dan sudah banyak mobil. TERBUKTI TIDAK MACET.

Semenjak ada motor semua berubah. MACET

Salah satu sudut kota di Jepang tanpa sepeda motor terlihat rapi dan tertib. Luar biasa bukan?
  • Kecelakaan
Meningkatnya jumlah sepeda motor yang digunakan masyarakat selain menimbulkan permasalahan macet juga memicu timbulnya kecelakaan. Hipotesis yang dapat diambil dengan semakin banyaknya sepeda motor maka semakin banyak pula angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Dimana kecelakaan ini diawali oleh perilaku pesepeda motor yang seenaknya sendiri merebut jalan orang. Salip sana salip sini tidak memperhatikan rambu bahkan menerobos lampu merah. Jadi wajar saja jumlah kecelakaan akan terus bertambah jika jumlah sepeda motor dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dari bumi Indonesia. Dan satu lagi pelanggaran yang sering dilanggar yang bisa membahayakan diri sendiri ataupun orang lain yaitu memacu motornya diatas kecepatan rata-rata. Maka dari itu perlu adanya peraturan mengenai kecepatan rata-rata untuk sepeda motor di jalan raya.
  •  Sumbangan Emisi Sepeda Motor
Data Badan Pusat Statistik membuktikan dalam 7 tahun terakhir sepeda motor menjadi penyumbang emisi terbesar dari transportasi Indonesia. Kecenderungan tersebut meningkat dari tahun ke tahun. Deputi VII Kementrian Lingkungan Hidup Sudaryono menyatakan emisi sepeda motor juga menjadi biang keladi utama yang menjadikan kualitas udara di Pulau Jawa sebagai yang terburuk di Indonesia. Apalagi jika kita di jalanan ibukota untuk bernapas pun sudah sulit dan penuh dengan asap. Bayangkan saja setiap motor mengeluarkan polusi pasti sudah sangat mencemari udara.
  • Boros BBM (Bahan Bakar Minyak)
Masyarakat secara pribadi maupun berkelompok menggunakan sepeda motor dengan alasan di samping sepeda motor luwes, mudah diperoleh, irit dan lain-lain. Alasan irit menjadi salah satu sandaran mengapa masyarakat memilih menggunakannya dibanding alat transportasi lainnya seperti mobil ataupun moda angkutan umum yang biayanya besar namun tidak memberikan kepastian pelayanan cukup. Coba kita analogikan , jika masyarakat menggunakan transportasi umum berkapasitas 40 orang yang mengkonsumsi BBM, maka bisa mengurangi 40 sepeda motor dijalan yang mengkonsumsi BBM. Sebegitu efektifnya kan.
  •   Tindak Kriminal
Keberadaan sepeda motor di samping memberi dampak posistif juga memberi dampak negatif. Salah satu dari dampak negatif yang dapat diamati adalah tindak kejahatan dengan menggunakan sepeda motor atau tindak kejahatan yang lain yaitu kejahatan terhadap sepeda motor itu sendiri. Kejahatan dengan menggunakan sepeda motor yang paling sering terjadi adalah penjambretan, perampokan, penodongan, tabrak lari, ugalugalan di jalan, balapan liar, melanggar aturan lalu lintas dan sebagainya. Dan kejahatan terhadap pengguna sepeda motor yaitu prampasan atau pembegalan serta pencurian sepeda motor. Karena mudahnya kejahatan menggunakan sepeda motor ataupun terhadap penggunanya lebih baik sepeda motor ditiadakan dari bumi Indonesia.
  •   Perubahan Gaya Hidup
Gaya hidup karena sepeda motor sangat terasa sekali di millennium tahun 2000an ini yaitu misalnya gengsi. Sebagai contoh saat tetangga beli motor baru kita kepanasan dan omongintetangga kita. Tentu saja itu tidak boleh. Karena motor terbilang sangat murah inilah yang membuat sesorang gonta – ganti motor. Padahal kredit saja bisa tanpa DP. Cukup KTP saja, bagaimana tidak mau macet?
Contoh lainnya seorang ibu yang ingin ke warung yang biasanya jalan semenjak ada motor jadi menggunakan motor ke warung. Perilaku seperti inilah yang membuat jalanan penuh dengan ibu – ibu yang skill kendarai motornya dibawah rata-rata.

Bagaimana caranya untuk dapat membatasi jumlah kendaraan yang melalui jalan-jalan di Jakarta tersebut? Pemerintah DKI Jakarta mengatakan bahwa ada empat alternatif pilihan untuk penerapan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi di DKI Jakarta. Aternatif tersebut antara lain adalah penerapan 3 in 1Electronic Road Pricing (ERP), penggunaan kendaraan pribadi dengan nomor ganjil atau genap, serta pembatasan usia kendaraan bermotor. Metode 3 in 1 saat ini sudah diimplementasikan di Jakarta, namun belum memberikan hasil yang signifikan dalam mengurangi kemacetan. Cara ini pun sudah mulai ditinggalkan oleh negara maju yang kemudian pindah ke metode ERP.
Pemerintah juga mempersiapkan angkutan masal yang cepat dan nyaman serta pembatasan angkutan pribadi akan menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta. Selain itu Pemprov DKI menyusun konsep pola transportasi makro. Angkutan massal dengan sistem mass rapid transit (MRT), bus rapid transit (BRT), angkutan air, dan kereta api disiapkan,seperti memperkenalkan sistem transportasi busway dalam upaya mengatasi kemacetan dianggap cukup tepat.
BRT diwujudkan dengan bus transjakarta yang sudah beroperasi 7,5 koridor. Angkutan air sudah pernah beroperasi, tetapi tidak dilanjutkan.Walaupun banyak mengundang kontra pada awal pengembangannya, busway yang menawarkan kenyamanan dengan fasilitas AC serta dapat mempersingkat waktu tempuh, mendapat sambutan yang hangat dari warga Jakarta. Terlepas dari keberhasilan pengadaan busway dalam mengatasi kemacetan, alat transpotasi ini tidak bisa sepenuhnya diandalkan untuk mengatasi kemacetan secara keseluruhan.




4. METODOLOGI PENELITIAN
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi ini penelitian lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya yaitu indra penglihatan.
Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaiknya observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti. Penulis sudah melakukan observasi semenjak kelas 2 SMA. Mengamati jalan Buncit – Menteng dan juga jalan dekat UIN selama berangkat kuliah. Yang pada hipotesa saya yang menyebabkan kemacetan dan perubahan gaya hidup masyarakat yaitu sepeda motor



5. DAFTAR PUSTAKA
1. Indri K. 2010. Stress pengendara motor [disitasi tanggal 17 Juli 2010]. Diunduh dari: http://darkness-indri.blogspot.com/2010/03/stress-pengendara-motor.html
2. Berita2.Com. 2010. Jumlah sepeda motor di Jakarta hampir sama dengan jumlah penduduk [disitasi tanggal 17 Juli 2010]. Diunduh dari: http://www.berita2.com/metropolitan/umum/5501-jumlah-sepeda-motor-di-jakarta-hampir-sama-dengan-jumlah-penduduk.html
3. Zukhruf S., Wibowo S.S., Frazila R.B. 2009. Kajian efektivitas jalur sepeda sepeda motor pada jalan perkotaan dengan menggunakan model microsimulations [disitasi tanggal 17 Juli 2010]. Diunduh dari: repository.petra.ac.id/14458/1/112.pdf
4. Gambar diambil dari http://www.google.com
5. www.bps.go.id


Artikel Terkait



Advertisements


Title : PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH BANYAKNYA MOTOR
Description : PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH BANYAKNYA MOTOR TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KOTA Tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah analisis desain ...

0 Response to "PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH BANYAKNYA MOTOR"

Post a Comment