Iklan

Social Icons

Powered by Blogger.

SEJUTA MAKNA DI KAMPUNG BARU ASIH



Advertisements





Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016
Bismillah, begitu ucap saya ketika kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2016 ini diusung oleh pihak kampus. Sebagai anak rumahan yang belum pernah sama sekali merantau ke suatu daerah, saya merasa resah karena harus jauh dari orang tua. Terlebih masakan orang tua yang membuat saya nyaman sekali di rumah. Hehe J
Perjalanan KKN saya dimulai ketika pembentukan kelompok. Tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mengapa? Sebab, pembentukan anggota kelompok, pemilihan desa binaan saat ini diatur oleh pihak kampus. Sistem ini baru berjalan tahun ini. Dengan berat hati, saya menerima dengan legowo karena ini memang sudah menjadi aturan dari kampus. Saya sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah sepatutnya mengikuti kebijakan dari kampus, sebab pilihan ini mungkin memang menurut kita bukan yang terbaik namun pasti pihak kampus memiliki alasan tersendiri akan kebijakan ini.
Ketika pembekalan KKN berakhir, pada saat itu pula saya ditemukan oleh teman satu kelompok. Teman yang akan menjalani hari-hari selama KKN berlangsung kelak. Sabtu siang tepatnya. Waw! Saya belum mengenal mereka batin saya. Sepuluh orang yang terdiri dari 5 perempuan dan 5 laki- laki yang sedang satu lingkaran dengan saya ini merupakan orang-orang pilihan. Orang-orang yang sudah Allah pilihkan untuk bersama  dengan saya menjalani kegiatan KKN selama satu bulan ke depan.

Bersatu untuk Menyatukan Perbedaan

Tidak terpikirkan sebelumnya akan seperti ini, satu atap bersama orang-orang yang sama sekali saya tidak mengetahui watak dan karakter tiap masing-masing dari mereka. Terlebih saya harus bersama dengan mereka selama lebih kurang 31 hari. Melakukan survei, merancang program kegiatan, melaksanakan program kegiatan yang tentunya akan ada banyak perbedaan pendapat/persepsi, bahkan satu rumah dengan mereka. Dimana perbedaan dalam mengambil keputusan tentu ada. Namun, dengan adanya perbedaan itulah saya memahami bahwa sesungguhnya perbedaan itulah yang membuat kita mengetahui cara berpikir seseorang. Perbedaan pendapat   itu   wajar   saja   terjadi,   sebab   tiap-tiap   isi  pikiran seseorang


memang berbeda. Ada yang berpikir singkat namun cepat, ada juga yang berpikir panjang namun lamban. Kedua cara berpikir itu tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dari sanalah saya banyak mengambil pelajaran.
Lain dari pada itu, seseorang tentunya memiliki kebiasaan masing- masing yang tentunya tidak semua orang dapat menerima kebiasaan dari seseorang tersebut. Malas, rajin misalnya, setiap orang tentunya memiliki kedua sikap tersebut. Meskipun orang itu rajin di rumah, tidak menutup kemungkinan akan menjadi malas jika berada di luar rumah. Begitupun sebaliknya. Yang saya bayangkan sebelum dimulainya KKN adalah bahwa teman-teman saya akan seperti apa wataknya, kalau diperhatikan sebelum mulai KKN saja beberapa dari mereka tidak aktif digrup. Tapi meskipun begitu, saya memahami bahwa memang tidak semua orang bisa aktif  di grup dengan teman yang baru saja dikenal.
Pada akhirnya saya bertemu dengan teman satu kelompok di Audit Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, setelah pembekalan KKN usai. Kami berkumpul sesuai dengan nomor urut, yakni nomor urut 238. Ya, kelompok KKN kami 238. Sebelum tercetusnya nama kelompok, saya  masih menyebut kelompok saya KKN 238. Nomor yang menjadi kebanggaan bagi saya. hahaha
Kelompok KKN saya terdiri dari Muhammad Irsyad Hidayatulloh (FEB/Perbankan Syari’ah/2013), Mohammad Soivi (FUF/Aqidah Filsafat/2011), Nawfalsky Bagis Muhammad Karangpuang (FDIK/MD/2013), Taufan Bayu Adjie Wibowo (FSH/Muammalat/2013), Zainal Muttaqin (FST/TI/2013), Dwi Rahma Putri Ageng (FEB/Perbankan Syari’ah/2013), Nova Siti Nurlaela (FUF/Tafsir Hadits/2013), Qurrotul Aini (FST/TI/2013), Qurrotul’ain Nurul Ulfah (FDIK/Jurnalistik/2013), Siti Amelia Putri (FAH/Bahasa dan Sastra Arab/2013), Suci Dwi Pertiwi (FITK/Manajemen Pendidikan/2013).
Pada pertemuan kali pertama ini, kami hanya menentukan ketua, wakil ketua pelaksana, dan koordinator KKN, serta membuat grup WhatsApp. Hari itu, amanah baru kembali saya emban. Hmm, saya dipilih oleh teman-teman menjadi koodinator (pusat informasi dari pihak PPM UIN Jakarta ke teman satu kelompok). Subhanallah.
Setelah pertemuan di Audit Harun Nasution UIN Jakarta selesai, saya membuat grup WhatsApp KKN 238. Dengan terbentuknya grup tersebut, sedikit    terbantu    dalam     berkomunikasi    untuk    menentukan    waktu


berkumpul ataupun mendiskusikan program-program yang akan dilaksanakan ketika KKN. Selain itu, dari obrolan-obrolan tersebut kami sedikit membahas nama kelompok KKN. Adapun nama kelompok KKN yang disepakati FAITH yang memiliki kepanjangan Fun Active Innovative Totality and Humanity.
Sedikit cerita, nama KKN FAITH merupakan usulan dari  saya pribadi. Sebelumnya saya menanyakan di grup WhatsApp mengenai nama kelompok KKN, namun belum ada yang memberikan usulan. Disitulah saya memberikan usulan nama, yakni FAITH. Faith yang berarti kepercayaan, namun saya memberikan usulan nama itu juga beserta singkatannya. Jadi, FAITH itu ada singkatannya yakni Fun, Active, Innovative, Totality,  and Humanity (Menyenangkan, Aktif, Inovasi, Totalitas, dan Bermasyarakat). Dimana dari arti setiap singkatan itu diharapkan menjadi motivasi bagi tiap anggota KKN terkhusus untuk saya. Namun, sampai saya memberikan usulan pun teman-teman yang lain belum juga memberikan usulan nama untuk kelompok kkn kami. Beberapa hari kemudian, nama kelompok kkn FAITH lah yang disepakati oleh teman-teman. Dengan begitu, telah resmi bahwa kelompok KKN 238 yaitu KKN FAITH. Alhamdulillah.
Dari perbincangan digrup WhatsApp pun terbentuklah susunan pelaksana KKN FAITH yakni :
1.            Muhammad Irsyad Hidayatulloh           (Ketua KKN FAITH)
2.          Moh. Siovi                                                           (Wakil Ket. KKN FAITH)
3.           Qurrotul’ain Nurul Ulfah                           (Sekertaris)
4.         Dwi Rahma Putri Ageng                             (Bendahara)
5.          Suci Dwi Pertiwi                                              (Divisi Acara)
6.          Qurotul Aini                                                      (Divisi Acara)
7.           Nova Siti Nurlaela                                           (Divisi Konsumsi)
8.          Siti Amelia Putri                                              (Divisi Konsumsi)
9.          Zainal Muttaqin                                             (Divisi PHD)
10.     Taufan Bayu Adjie Wibowo                      (Divisi PHD)
11.       Nawfalsky Bagis Muhammad K.             (Divisi AKTRANS)
Ya, saya diamanahkan menjadi Sekretaris. Bismillah ucap saya ketika dipilih menjadi Sekretaris. Walaupun saya sudah diberikan peringatan oleh beberapa senior di organisasi bahwa jangan sampai kamu (re: saya) jadi bagian dari BPH, karena nanti akan kelimpungan di laporan KKN. Tetapi, bismillah  saja pikir  saya seperti itu. Pandangan saya  mengenai  amanah   ini

memang sedikit susah karena berhubungan dengan proposal, surat menyurat, serta laporan KKN berupa buku. Dengan diberinya amanah ini, semoga menjadikan saya seseorang yang lebih baik dalam mengemban setiap amanah.


Artikel Terkait



Advertisements


Title : SEJUTA MAKNA DI KAMPUNG BARU ASIH
Description : Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016 Bismillah, begitu ucap saya ketika kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2016 ini diusung oleh piha...

0 Response to "SEJUTA MAKNA DI KAMPUNG BARU ASIH"

Post a Comment